Minggu, 30 November 2008

img_0073.jpg(Berita dari radar bogor: http://radar-bogor.co.id/index.php?ar_id=NzQ2MA==&click=Mg==
11-03-2008 12:41 WIB
KEMANG - Prasasti imani foundation melakukan terobosan. Lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang bergerak di bidang pendidikan ini menggandeng lembaga asing dari Australia learning assistance program for Islamic school (LAPIS), melakukan pendampingan dan pelatihan bagi guru-guru madrasah ibtidaiyah (MI) di Kabupaten Bogor.Tahap awal, kedua LSM itu telah membinaan 90 guru dari 15 MI di wilayah Parung, Kemang dan Bojonggede pada setahun terakhir ini. Sedangkan metode pembelajarannya mengadaptasi dari sekolah-sekolah internasional. ”Selama ini sistem mengajar guru hanya berpatokan pada buku, kita berusaha mengubah hal itu secara konvensional, yakni menggunakan alat bantu atau media apa saja yang berada dilingkungan kita,”ungkap salah seorang pelatih atau trainer, Hartanto Jati.

Pelatihan ini mendapat antusias dari peserta yang seluruhnya guru MI tersebut. Dari pantauan Radar Bogor, pada tiga kelas yang melakukan pelatihan masing-masing menggunakan media berbeda dengan mata pelajaran yang berbeda pula. Misalnya pada pelajaran ilmu kewarganegaraan, peserta melihat pemutaran film animasi tentang binatang. Setelah menonton film itu kemudian dilakukan presentasi mengenai contoh karakter dari masing-masing binatang, untuk membentuk pribadi bagi anak didiknya.

Meski pelatihan hanya satu kali dalam seminggu dan selalu berbeda tempat, Ketua Prasasti Imani Sopyan Maolana Kosasih tetap terus dilakukan pendampingan dalam penerapannya disekolah masing-masing.”Kita lihat mereka mengaplikasikannya pada anak didiknya, dan ternyata dari hasil pantauan kami ada perubahan yang menggembirakan dari siswa lebih kreatif dan berani berinovasi,”ungkapnya.

Hal senada diungkapkan Jumhardi peserta pelatihan sekaligus guru MI Nurul Atfal Kemang. Dirinya merasakan manfaat dari penggunaan metode pembelajaran baru tersebut.Tak berbeda dengan Akhmad Syaifudin dari MI Miftakhul Atfal 01, Parung, ia berharap program semacam ini terus berlanjut karena memberikan rasa percaya diri pada guru dan menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar mengajar.(rp2)

(Redaksi)

Tidak ada komentar: